
Beberapa penelitian* bilang, buat sebagian orang, memaafkan itu susah karena kejadian itu masih terus teringat. Ada rasa khawatir, takut kejadian yang sama terulang lagi, dan rasanya sulit buat percaya lagi. Ada juga yang nggak bisa memaafkan karena merasa orang yang nyakitin mereka harus dapet ‘balasan’ dulu.
Beberapa penelitian* bilang, buat sebagian orang, memaafkan itu susah karena kejadian itu masih terus teringat. Ada rasa khawatir, takut kejadian yang sama terulang lagi, dan rasanya sulit buat percaya lagi. Ada juga yang nggak bisa memaafkan karena merasa orang yang nyakitin mereka harus dapet ‘balasan’ dulu.
https://www.apa.org/topics/forgiveness
Kalau kita terus nyimpen dendam, kita kayak ngebiarin pikiran kita terus-terusan muter di tempat yang sama.Akhirnya capek sendiri, dan bikin kita susah buat maju.
Memaafkan itu bukan soal siapa yang salah atau benar, bukan juga soal melupakan semuanya. Tapi ini tentang ngelepas beban yang bikin kita nggak tenang.
Kalau kita terus nyimpen dendam, kita kayak ngebiarin pikiran kita terus-terusan muter di tempat yang sama.Akhirnya capek sendiri, dan bikin kita susah buat maju.
Memaafkan itu bukan soal siapa yang salah atau benar, bukan juga soal melupakan semuanya. Tapi ini tentang ngelepas beban yang bikin kita nggak tenang.
Penelitian dari Stanford* bilang, memaafkan nggak cuma bikin hati lebih lega. Orang yang belajar memaafkan juga bisa lebih bahagia, lebih fokus, bahkan lebih produktif.
Penelitian dari Stanford* bilang, memaafkan nggak cuma bikin hati lebih lega. Orang yang belajar memaafkan juga bisa lebih bahagia, lebih fokus, bahkan lebih produktif.
https://stanfordmag.org/contents/8-tips-for-forgiving-someone-who-hurt-you
Kalau masih berat, nggak apa-apa.
Nggak ada yang buru-buru, nggak ada yang harus selesai hari ini.
Tapi kalau kamu siap, yuk, pelan-pelan kita mulai :)
Kalau masih berat, nggak apa-apa.
Nggak ada yang buru-buru, nggak ada yang harus selesai hari ini.
Tapi kalau kamu siap, yuk, pelan-pelan kita mulai :)